Sejarah Hari Ini (28 Juli): Persebaya Sabet Trofi Liga Indonesia III

Posted by Gudang Kumpulan foto bugil foto toket foto memek video bokep dan cerita porno on Sunday 28 July 2013

 Skuat Persebaya saat menjuarai Liga Indonesia 16 tahun silam
Tepat 16 tahun silam di hari ini, Persebaya Surabaya sukses menyabet trofi juara Liga Indonesia 1996/97 usai mengatasi perlawanan Bandung Raya 3-1 di partai puncak.

Di musim tersebut, edisi ketiga gelaran Liga Indonesia usai penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama, kembali terjadi perubahan format. Jumlah kontestan bertambah dari 31 menjadi 33 tim dan dibagi ke dalam tiga wilayah di putaran awal.


Final Liga Indonesia 1996/97
Persebaya 3-1 Bandung Raya
28 Juli 1997
Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta
Wasit: Kim Dae Hyung (Korea Selatan)
Gol: 1-0 Aji Santoso 58' pen., 2-0 Jacksen F. Tiago 60', 3-0 Reinald Pieters 80', 3-1 Budiman 84'
Persebaya: Agus Murod, Aji Santoso (C), Anang Maruf (Hartono 80'), Sugiantoro, Justinho Pinhiero, Khairil Anwar, Carlos de Mello, Yusuf Ekodono (Jatmiko 43'), Uston Nawawi (Mursyid Effendi 87'), Jaksen F. Tiago, Reinald Pieters.
Pelatih: Rusdy Bahalwan

Bandung Raya:
Hermansyah, Surya Lesmana (Rehmalem Perangin-Angin 63'), Nuralim, Herry Kiswanto (Hendriawan 78'), Olinga Atangana, Dahiru Ibarahim, M. Ramdan, Alexander Saununu, Budiman, Deftendi (Stephen Weah 51'), Peri Sandria (C).

Pelatih:
Albert Favie
Empat tim teratas dari masing-masing wilayah berhak melaju ke babak 12 besar yang dipecah ke dalam tiga grup. Semua pemuncak grup plus satu runner-up terbaik melanjutkan partisipasi ke fase empat besar dengan sistem knock-out.

Adapun Persebaya, yang waktu itu dikomandoi pelatih Rusdy Bahalwan dan diperkuat sederet bintang lokal mulai dari Sugiantoro, Uston Nawawi, sang kapten Aji Santoso hingga penggawa asing seperti Carlos de Mello serta Jacksen F. Tiago menunjukkan ketangguhan sejak babak awal.

Bajul Ijo memuncaki klasemen akhir Wilayah Barat dengan keunggulan signifikan delapan poin atas Bandung Raya dan Arema Malang, yang mengumpulkan angka sama di posisi kedua dan ketiga, dan 11 poin atas peringkat keempat, Persiraja Banda Aceh.

Di babak 12 besar, Persebaya kembali terbukti terlalu tangguh untuk lawan-lawannya. Tergabung di Grup A dengan tim sekota, Mitra Surabaya, Persiraja, serta Gelora Dewata, mereka mengemas nilai sempurna disertai selisih gol meyakinkan: memasukkan 14 dan hanya kebobolan empat kali.

Tak heran jika status favorit semakin kuat menancap di tubuh Aji cs. Laga pamungkas akhirnya ditapaki setelah menundukkan PSM Makassar 3-2 di semi-final. Bandung Raya berdiri sebagai rintangan terakhir yang mesti dilewati Persebaya untuk menahbiskan diri sebagai yang terbaik di Tanah Air.

Tantangan tim Kota Kembang dijawab lugas oleh Bajul Ijo. Pada final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, meski sempat ditahan imbang tanpa gol dalam 45 menit pertama, laju Persebaya mencaplok mahkota juara tak terbendung lagi selepas turun minum.

Mereka melesakkan sepasang gol dalam tempo singkat untuk mengantungi keunggulan 2-0. Gol pembuka dilesakkan kapten Aji Santoso dari titik putih sebelum digandakan Jacksen hanya dua menit berselang. Gelar dipastikan aman di tangan Persebaya usai Reinald Pieters membawa mereka memimpin makin telak di sepuluh menit terakhir. Gol Budiman sifatnya tak lebih dari sekadar konsolasi buat Bandung Raya.

Khusus untuk Jacksen pribadi, titel juara sekaligus memupus kekecewaannya dalam dua musim ke belakang. Pria Brasil yang kini menukangi timnas Indonesia itu sebelumnya selalu harus puas menjadi runner-up bersama Petrokimia di Liga Indonesia I dan PSM di edisi selanjutnya. Kisah sukses terasa kian manis berkat keberhasilan sang striker menggondol gelar topscorer dengan koleksi 26 gol. Sementara itu, sekalipun tumbang, Bandung Raya mendapat hadiah hiburan dengan dinobatkannya Nuralim sebagai peraih Bola Emas alias pemain terbaik kompetisi.

Blog, Updated at: 01:51

0 comments:

Post a Comment

Paling Populer

Daftar isi